Posted by admin in Bakat vs Kerja Keras | 0 Comments
Bakat Vs Kerja Keras
Selalu ada Diskusi tak berujung tentang Mana yg lebih penting?? Bakat atau Kerja keras? Hal ini selalu menarik untuk dibahas seolah2 Bakat & Kerja keras (atau Latihan) adalah hal yang bisa saling menggantikan. Tentu saja urusan Drumming pun tidak luput dari hal ini. Seringkali terdengar pernyataan seperti ini: “Wajarlah Drummer A bisa jago gitu, udah BAKAT keliatan dari kecil” atau “Wajarlah dia maennya bisa hebat seperti itu, jam LATIHAN-nya gila – gilaan” Nah, jadi mana yang benar?? Mana yang terpenting?? Bakat atau Latihan ??
Well, Saya akan coba memberikan perspektif saya tentang bahasan yang sangat populer ini.Saya suka mendefinisikan bakat sebagai “Sebagian dari Pribadi-Nya” yang khusus & sengaja diberikan TUHAN sang Maha Pencipta pada manusia ciptaannya untuk tujuan yang dikehendaki-Nya.Menurut saya, Bakat & Kerja keras adalah hal yang sama pentingnya. Bakat tidak akan bisa menggantikan kerja keras, begitupun sebaliknya. Malahan bakat & kerja keras haruslah saling mendukung. Bakat -Talenta,Karunia,apapun sebutannya- adalah sebuah “MODAL AWAL yang HARUS ADA”. Besar kecilnya bakat tiap orang pastilah berbeda2. Walaupun kecil, modal awal yg disebut bakat ini MUTLAK harus dimiliki !!! Karena kalau ga punya bakat di bidang ini, kerja keras latihan seperti apapun akan sia-sia, tidak akan ada artinya. Karena yang nantinya akan dilatih ya Bakat itu sendiri, kalo ga ada bakat, apa yang mau dilatih??
Teori umumnya adalah seperti ini: “Semakin sedikit bakat alami-mu maka semakin banyak latihan & kerja keras yang harus dilakukan” dan hal ini berlaku sebaliknya. Tapi memang harus diakui bahwa ada orang2 yang dilahirkan dengan Bakat yang cemerlang & kadang membuat iri Orang2 berbakat hebat ini bisa dengan mudahnya memainkan part yang rumit bagi banyak orang hanya dengan “sedikit latihan”. Bahkan tak jarang bakat mereka sudah berpendar dalam usia yang masih sangat belia. Misalnya Dennis Chambers yang sudah mulai bermain di Jazz Club sejak umur 6 tahun.Tapi tak jarang bakat juga bisa muncul “Terlambat”. Misalnya: Akira Jimbo -Casiopea- salah satu Drummer Asia yang paling berpengaruh di dunia ternyata baru mulai bermain drum saat usianya menginjak 18 tahun. Atau Chris Adler, Drummer dari Lamb of God yang baru mulai bermain Drum saat usianya sudah 26 tahun. “Keterlambatan Start” tidak serta mengubur mereka. Kombinasi antara Bakat, Ketekunan & Kerja keras terbukti mampu menjadikan mereka sebagai Drummer terkemuka saat ini.
Ingatlah bahwa standar kerja keras tiap orang juga berbeda2. Waktu latihan kadang berkaitan dengan “Kesempatan”. Contohnya begini: 7- 8 tahun lalu saya bisa berlatih 2 – 6 jam perhari, tapi sekarang dengan begitu banyak kesibukan untuk bekerja demi mencari nafkah, tentu saja saya tidak mungkin meluangkan waktu sebanyak itu. Sekarang saya punya tanggung jawab untuk meringankan ekonomi keluarga, secara keluarga saya bukan keluarga yang cukup mampu secara finansial. “Kesempatan” saya latihan saat ini tidak sebanyak orang yang mungkin punya Waktu & Finansial yang relatif lebih baik Atau sering orang berkata: “Saya merasa saya berlatih cukup banyak, tapi sepertinya kemajuan saya tidak sebanyak yang saya harapkan”. Well sekali lagi kemajuan orang pasti berbeda-beda. Kadang kita bahkan tidak menyadari kemajuan kita sendiri.
Biasakan merekam permainanmu sendiri, di masa depan saat kamu kelak mendengarkannya, besar kemungkinan kamu akan tersenyum. Tersenyum karena kamu akhirnya mengetahui betapa jauhnya ternyata kamu sudah melangkah maju. Mungkin saja Kemajuan yang kamu harapkan adalah “Bisa bermain spektakuler seperti Drummer tertentu”. Well, kadang hal itu tidak bisa terjadi semudah itu. Waktu sangat terbatas sementara bahan latihan hampir tak terbatas. Mustahil menguasai semuanya, jadi bijaklah menentukan apa yang kamu perlukan untuk permainan drum-mu.Sorry to say, Belum tentu hasil latihan kerasmu bisa membuatmu bermain seperti mereka. Mungkin bisa, mungkin juga tidak. Jangan selalu melihat terlalu jauh ke atas. Terpenting adalah jadilah dirimu sendiri, Terbaik semampumu. Mainkan & ciptakan musik yg bagus.Sebagai penutup ijinkan saya mengutip perkataan seorang musisi yang sangat saya kagumi, yaitu Maestro Jazz Herbie Hancock. Beliau berkata: “Saya sadar bahwa saya bukanlah musisi jenius seperti Charlie Parker, Oscar Peterson, Ray Charles ataupun Miles Davis. Sebab itu saya hanya mencoba bermain sebaik mungkin dengan kemampuan saya, menciptakan karya2 yang jujur, mungkin saja dengan cara itu saya bisa menjadi Musisi yang Legendaris”. Kini dengan deretan penghargaan -termasuk Grammies- & pengakuan dunia, jelaslah bahwa Herbie adalah salah satu musisi paling legendaris di jaman ini.Saya pribadi bukanlah Drummer yang hebat, berteknik spektakuler ataupun berkecepatan super. Saya tau saya ga terlalu berbakat, makanya (dulu) saya menghabiskan banyak waktu untuk berlatih semaksimal mungkin semampu saya supaya saya bisa menjadi “The One & only Andre “Tex” Jonathan ever.. The best Myself ever..”